Teori Elliott Wave dan cara kerjanya
Teori Elliott Wave ditemukan oleh Ralph Nelson Elliott (28 Juli 1871 – 15 Januari 1948), Ia lahir di Marysville, Kansas, dan kemudian pindah ke San Antonio, Texas. Elliot berprofesi sebagai akuntan profesional, ia menghabiskan sebagian besar waktu nya untuk menganalisa pergerakan harga pasar (saham, forex, etc) yang pada akhirnya membuat Elliott menemukan pola gelombang elliot atau terkenal dengan teori Elliot Wave.
Teori Elliott Wave
Elliott menyatakan bahwa harga pasar saham dapat muncul secara acak dan tidak dapat diprediksi, tetapi pasar sebenarnya secara alami dapat diprediksi dan dapat diukur dan diperkirakan menggunakan nomor Fibonacci. Dalam bukunya yang berjudul ‘The Wave Principal‘, Elliott mengemukakan bahwa pola perdagangan di pasar selalu bergerak dalam siklus yang berulang. Pasar bergerak membentuk pola sebuah gelombang dan gelombang ini akan berulang dalam pola-pola yang sama.
Elliott Wave terbentuk memiliki pola gelombang, yang disebut dengan pola gelombang 5-3. Dimana 5 fase gelombang akan diikuti dengan 3 gelombang fase berikutnya.
Contoh pada gambar adalah pola teori elliott wave pada trend naik.
Ciri ciri elliott wave :
– gelombang 3 harus lebih panjang dari gelombang 1 dan 5.
– gelombang 2 tidak boleh melewati bawah gelombang 1 (lower low)
– gelombang 4 tidak boleh melewati akhir gelombang 1 (highest high)
Gelombang 1,2,3,4,5 adalah gelombang fase pertama, dan gelombang a,b,c adalah gelombang fase kedua yang disebut sebagai pola koreksi.
selain pola elliot wave pada trend naik juga ada pola trend turun. ciri cirinya juga sama hanya kebalikan dari pola trend naik.
Setiap gelombang Elliott adalah Fractals, dan sebuah gelombang dapat dibagi dalam gelombang-gelombang Eliiott yang lebih kecil. Fractals adalah suatu struktur, dimana dalam struktur tersebut dapat dibagi dalam beberapa bagian lebih kecil yang memiliki sifat sangat mirip dengan keseluruhannya. Sebagai perumpamaan, kerang laut adalah Fractals, petir adalah Fractals, awan adalah Fractals, bahkan serpihan salju juga merupakan Fractals.
Gambar diatas menunjukan di dalam gelombang terbentuk gelombang elliot lagi. Kita bisa melihat nya dengan timeframe besar ke timeframe kecil.
Contoh penerapan teori elliott wave dalam pasar forex
Pada gambar diatas terlihat sudah membentuk pola elliott wave dengan gelombang 1,2,3.
Sedangkan gelombang 4 masih proses terbentuk, pada kotak area merah yang sudah ditandai, itu adalah sinyal open posisi buy yang bagus. Area kotak merah itu diprediksi tempat berhentinya akhir gelombang 4 dan awal terbentuknya gelombang 5. Sinyal lain diperkuat dengan sinyal fibonacci, jika anda telah menguasai penggunaan fibonacci, maka anda dapat melihat ada sebuah trend yang panjang untuk menarik swing high dan swing low, sehingga terlihatlah level 50% fibonacci yang juga kebetulan berada didaerah kotak merah. Sehingga 2 sinyal dari elliott wave dan fibonacci ini bisa kita gunakan sebagai open posisi buy yang berpotensi reversal.
Baca juga: Mengenal teori fibonacci dan cara menggunakannya
Gambar diatas adalah beberapa saat setelah pasar menyentuh daerah kotak merah dan langsung berbalik arah untuk membentuk gelombang lima. Seperti yang sudah kita ketahui pola elliot wave pada gelombang 5 biasanya berakhir setelah melewati pucuk gelombang 4 , artinya kita dapat menentukan target take profit di atas gelombang 4.
Pada contoh kali ini kita menggunakan timeframe h4, karena kebetulan sinyal elliot wave terlihat di timeframe h4.
Lalu apa jadi nya jika sinyal elliot wave muncul di timeframe yang lebih besar ?
Tentu nya jarak take profit dan jumlah pip yang akan kita dapat bisa lebih banyak.
Namun apakah selama perjalanan panjang itu anda hanya menunggu saja sampai tp?
Kita bisa memanfaatkan strategi green pip martiangle untuk mendapatkan profit yang lebih banyak lagi.
Pada tutorial berikut nya kita akan mempelajari strategi green pip martingale