Indikator Moving Average dan jenis jenisnya
Moving average adalah indikator yang digunakan untuk menentukan arah trend pasar dan momentum. Penggunaan indikator MA tidak hanya digunakan di pasar forex saja, tetapi juga dapat digunakan di pasar lainnya seperti saham. Karena kebanyakan analisa teknikal memang dapat digunakan dalam semua pasar yang menggunakan data kolektif.
Ada tiga macam jenis moving average yaitu simple moving average (SMA), weighted moving average (WMA) dan exponential moving average (EMA). Perbedaan dari ketiganya adalah di perhitungan rata rata nya, namun cara membacanya tetap sama, semuanya mengikuti aturan dasar pada MA.
Cara membaca Moving Average
Simple MA (SMA)
Simple moving average adalah jenis MA yang paling sederhana dalam perhitungannya terhadap harga penutup. SMA cukup ampuh dalam menentukan trend yang terjadi saat ini. Secara umum MA dapat digunakan sebagai berikut:
– Melihat trend saat ini
– Sinyal support dan resistance
– Sebagai sinyal konfirmasi pada indikator lain
Weighted MA (WMA)
Pada dasarnya SMA dan WMA menggunakan metodologi yang sama, perbedaannya ada di pengambilan datanya, jika SMA, data 2 hari yang lalu atau 2 minggu yang lalu dinilai mempunyai dampak yang kurang lebih sama, tetapi di WMA, data yang lebih terakhir memiliki dampak yang lebih besar nilainya dibanding data data yang sebelumnya. Semakin besar nilai periode WMA maka semakin besar juga dampak yang diberikan pada data terbaru.
Exponential MA (EMA)
XMA adalah versi kelanjutannya SMA, bedanya dengan WMA yaitu semakin besar nilai periode yang diberikan maka semakin kecil dampak nilai terakhir yang digunakan.
Pilih yang mana SMA, WMA, EMA ?
EMA dapat memberikan sinyal yang lebih cepat dari SMA dan WMA, kerena memang dibuat sebagai versi penyempurnaan dari versi sebelumnya. Namun perlu diperhatikan juga indikator yang lebih sensitif dapat memberi false signal yang lebih banyak juga.
Pada dasarnya SMA WMA dan EMA mempunyai kelebihannya sendiri sendiri dalam kondisi pasar yang berbeda beda. Jika anda suka yang simple, pilihlah SMA sebagai indikator, tetapi jika ingin yang lebih sensitif gunakan lah WMA atau EMA. Pilihlah yang menurut anda cocok dengan gaya trading anda.